BOGOR — Jaringan hotel asal Inggris, Premier Inn siap mengembangkan hotel berbintang tiga dengan jumlah sekitar 153 kamar di kawasan Sentul Bogor pada akhir 2016.
Erik van Keulen, Senior Vice President Development Premier Inn Asia Pacific mengatakan saat ini pembangunan hotel bintang berkelas internasional itu masih dalam tahap penyelesaian.
“Sentul merupakan salah satu kawasan strategis untuk mengembangkan bisnis perhotelan karena berdekatan dengan pusat industri, tol dan sejumlah wahana rekreasi,” paparnya pada Bisnis belum lama ini.
Dia mengatakan hotel Premier Inn Sentul dibangun berdekatan dengan taman rekreasi Jungleland, Sirkuit Sentul, dan Sentul International Convention Center.
Menurutnya, hotel yang dibangun pada lahan sekitar 2.000 meter persegi itu dikonsep untuk memanjakan keluarga dan kalangan bisnis yang bisa menampung lebih dari empat orang per kamar dengan jaminan kenyamanan hunian.
Erik menegaskan pihaknya tidak terlalu khawatir dengan kabar yang beredar bahwa industri perhotelan di Bogor tengah menghadapi titik jenuh dengan padatnya jumlah hotel di kawasan tersebut.
"Kami berpendapat ada pasar tersendiri untuk hotel berbintang tiga berkelas internasional di Bogor," paparnya.
Dia juga menuturkan pihaknya telah mengikuti segala peraturan yang dibuat oleh pemerintah setempat terkait persoalan perizinan mendirikan membangun.
Menurutnya, selain membangun hotel di Sentul, Premier Inn juga akan menambah jaringan hotel di Bandung pada pertengahan tahun ini serta Jakarta dan Bali pada 2017. Untuk pengembangan hotel Premier Inn Bandung, kata dia, rencananya dibangun sekitar 112 kamar dengan kapasitas 500 pengunjung.
Dia menuturkan, lokasi hotel tersebut dibangun di pusat Kota Bandung yang berdekatan dengan berbagai factory outlet, mal, dengan lokasi hanya 15 menit dari Bandara Internasional Husein Sastranegara.
Sementara itu, pengembangan Premier Inn di Legian Bali juga akan dibuka pada 2017 dengan rencana 120 kamar di pusat wisata Legian yang memiliki klaster-klaster, bar, pemandangan pantai, tempat fitness, kolam renang dan spa.
Adapun, pengembangan hotel di Jakarta dibangun dengan 84 kamar di tengah area bisnis di Jakarta Pusat. Lokasi hotel rencananya terdapat di pusat perdagangan dan daerah komersial lainnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor Agus Chandra menuturkan keberadaan hotel di kawasan Bogor saat ini dinilai sudah terlalu banyak.
Dia telah meminta Pemkab Bogor untuk mengkaji wacana moratorium pembangunan hotel sebagai upaya menekan persaingan industri perhotelan di kawasan tersebut.
“Sudah kami usulkan agar pemberian izin pembangunan hotel di Kabupaten Bogor dibatasi. Kami juga meminta para investor untuk duduk bersama terlebih dahulu apabila ingin membangun hotel,” ungkapnya.
No comments:
Post a Comment