Liputan6.com, Jakarta Makin padatnya permukiman di ibukota Jakarta, membuat pengembangan menyebar ke kawasan penyangga. Sentul termasuk kawasan yang cukup diperhitungkan, lantaran memiliki jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) dan akan terhubung dengan jalur LRT (light rail transit).
Salah satu developer yang melihat peluang bisnis di kawasan Sentul, Bogor adalah PT Karya Bintang Gemilang (Mayapada Group) yang merilis Sentul Alaya. Perumahan yang berada di kawasan Sentul City ini telah memiliki izin pengembangan seluas 30 hektar dengan rencana pengembangan hingga 110 hektar.
Syukurman Larosa, Direktur Marketing PT Karya Bintang Gemilang mengatakan, lokasi Sentul Alaya dikelilingi pegunungan dan berdampingan dengan lapangan golf, sehingga menghadirkan hunian yang menyatu dengan alam.
“Sentul Alaya adalah living in harmony,” ungkap Syukurman, seperti dinukil
Sentul Alaya mengembangkan cluster pertama: Allegro dengan beberapa tipe ukuran, mulai 53/90, 62/105, dan 85/144 yang dipasarkan mulai Rp800 jutaan – Rp1,5 miliar.
“Penjualan unit di Cluster Allegro telah mencapai 80% dari total 163 unit,” kata Syukurman.
Saat ini, Sentul Alaya tengah mengembangkan cluster terbaru, yakni Grandioso yang dikembangkan dengan gaya Mediterania. Dengan tipe rumah mulai 102/126, 120/144, dan 164/240, pihak pengembang menawarkan dengan harga Rp1,4 miliar hingga Rp3 miliar.
Unit rumah di cluster Grandioso dibangun dua lantai dan memiliki view lapangan golf Sentul Highlands Golf Club.
“Dengan konsep berbeda, cluster Grandioso diminati konsumen walau belum di-launchingke pasar,” kata Syukurman yang mengungkapkan peluncuran cluster ini akan dilakukan Mei mendatang. “Saat ini sudah terjual 20 unit dari total 111 unit, dimana total nilai proyek kedua cluster ini mencapai Rp 450 miliar.”
Penjualan yang positif sejak dua bulan terakhir ini membuat dia yakin cluster terbaru ini akan habis sebelum akhir 2016. Indikatornya adalah inflasi yang membaik dan terkendali serta penurunan BI rate yang akan menurunkan bunga KPR.
Fasilitas Makin Lengkap
Syukurman menerangkan, kemudahan akses transportasi menjadikan Sentul tidak hanya dikembangkan untuk vila—seperti Ciawi atau Puncak—tetapi juga sebagai tempat tinggal, bahkan fasilitas komersial, pendidikan, dan rumah sakit.
Sentul kian berkembang dan menjelma menjadi kota mandiri yang secara geografis memiliki perbedaan dibanding kota mandiri lainnya di Jabodetabek. Selain memiliki kondisi alam yang masih asri dan hijau, udaranya pun masih sejuk karena dikelilingi oleh perbukitan.
“Sebagai kota mandiri, kawasan Sentul dikelola melalui town management, sehingga kondisi infrastruktur dan perawatan lingkungannya pun terjaga dengan baik. Pengelolaan lingkungan yang modern pastinya akan memberikan keuntungan tersendiri karena lingkungan akan nyaman dan aman sehingga memberikan peningkatan nilai investasi,” imbuhnya.
Dalam lima tahun terakhir, Sentul City, sebagai kawasan permukiman terbesar di Sentul telah menarik banyak investor untuk masuk dan membangun beragam fasilitas publik.
Fasilitas- fasilitas tersebut antara lain Sentul International Convention Center (SICC), Hotel Harris, Pasar Ahpoong, Pasar Bersih, Bellanova Country Mall, Kampus Trisakti, Sekolah Pelita Harapan, STIE Tazkia, Sekolah Fajar Hidayah, serta beragam area wisata, seperti Sentul Wonderland Outbound Kids, Jungle Land, Air Terjun Bidadari, dan AEON Mall yang akan segera hadir.
No comments:
Post a Comment