Latest News

Adbox

Tuesday, August 16, 2016

Wow Keren Peluang Usaha Baru Nih, Potensi Bisnis Virtual Game

Wow Keren Peluang Usaha Baru Nih, Potensi Bisnis Virtual Game
BISNIS GAME
JAKARTA - Teknologi virtual yang kian berkembang memanjakan para penggemar film dan games. Mesin-mesin permainan virtual yang kian canggih membuat penggunanya seolah-olah berada di dalam games tersebut. Potensi bisnis ini cukup besar karena peminatnya tidak hanya anak-anak tapi juga remaja bahkan orang dewasa.
Itulah yang mendasari Usaha Maju Timbangan (UMT), importir mesin virtual reality di Alam Sutera, Tangerang, membuka peluang kemitraan usaha playground virtual reality game sejak awal Februari 2016 ini.
Aditya Murdiman, Manajer Divisi Machinery UMT mengatakan, teknologi mesin virtual reality game ini termasuk hal baru di Indonesia. Mesin-mesin ini baru masuk ke Indonesia sejak akhir 2015 lalu. Yang UMT tawarkan itu mesin virtual reality game 9D, walking Vr, Cinema 5D, 7D, 9D, 12D, F1 simulatorm dan lain-lain yang dipasok dari China. "Biasanya ini untuk permainan anak-anak yang ada di mal-mal,” ujarnya.
Nilai investasi yang ditawarkan mulai dari Rp 100 juta dengan fasilitas dua mesin virtual reality game sepaket dengan peralatan, seperti kursi, seluruh sistemnya, dan kontrak kerjasama tiga tahun. Mitra hanya perlu menyediakan tempat di mal serta karyawan untuk operator. Semua sistem pembayaran jasa permainan tersebut dijalankan dengan menggunakan tiket masuk.
Uang mitra akan dikembalikan jika selama kurang lebih tiga bulan jika dirasa belum menguntungkan. "Ada alternatif lain lagi, yaitu menyusun kembali strategi usaha,” ungkap Adit.
Cermati pasarnya
Estimasi hitung-hitungan omzet sekitar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta sebulan dengan biaya tiket main sekitar Rp 40.000 per sekali main. Pusat memberlakukan sistem bagi hasil 50:50 dari omzet. Estimasi laba bersih mencapai 30% dari omzet tiap bulan. Jika proyeksi tersebut tercapai, targetkan balik modal kurang dari setahun.
Karena kemitraan ini berhubungan dengan mesin yang mudah rusak dan cepat berganti trennya, maka setiap dua tahun sekali, pusat akan memperbaharui mesin virtual reality game mengikuti zaman. Adit bilang, jika bisnis mitra terus berkembang, sistem bagi hasil dapat diubah nominalnya, misal 60% untuk mitra dan 40% untuk pusat.
Menurut Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang Indonesia (Kadin), sistem kemitraan ini tergolong unik, karena ada proses pengembalian uang investasi jika belum menguntungkan.
Namun, calon mitra harus mencermati potensi pasarnya. Apa benar target omzet bisa tercapai. "Sistem kemitraan harus dikalkulasi risikonya,” terang Amir. Calon mitra juga bisa membandingkan dengan kemitraan usaha lain. Sebab, ada tantangan tersendiri untuk bisnis ini, yakni mereka yang sudah memiliki mesin sendiri di rumah tidak harus datang ke mal.

No comments: